25KM SEKITAR KUANTAN

25KM SEKITAR KUANTAN...ANEKA MUFFIN, APAM & KEK CAWAN,ANEKA KEK HARI LAHIR, PERTUNANGAN & PERKAHWINAN,ANEKA COKLAT HANTARAN & ANEKA BISKUT RAYA and bakes of every kind.

Wednesday, December 31, 2008

SELAMAT TAHUN BARU 2009




Kepada semua rakan yang mengenali diri ini...
Suka saya mengambil kesempatan di sini mengucapkan selamat melangkah ke tahun 2009, bermakna bertambahlah lagi usia kita. Semoga hari-hari yang mendatang terus menjanjikan kebahgiaan dalam apa jua bidang yang dilalui. Selamat Menjalankan Tugas dengan penuh dedikasi dan senyum selalu walaupun banyak kerja!

PADI & PATI

Cuti sekolah kali ni, aku tidak begitu ghairah untuk pergi bercuti. Selain ke Pulau Pinang 5 hari untuk PSKPP dan bersantai di Cherating aku banyak menghabiskan masa di rumah Bonda di Rawang. Anak-anak saudara dah meningkat remaja, mereka bijak-bijak bercerita perkara-perkara yang menjadi pengalaman baru dalam hidup. Ada yang baru tamat belajar, ada yang baru dapat kerja, ada yang baru lepas SPM, ada yang baru dapat kekasih, ada yang baru beli motor, ada juga yang baru bertunang menghitung hari untuk berumahtangga.

Baru-baru ini aku dan Aliff anak lelaki yang baru lepas menduduki SPM sepakat untuk ke Kuala Lumpur dengan menaiki bas dan komuter. Dengan berpakaian santai berseluar jeans dan t-shirt putih, bertudung biru dan bersandal aku bertolak awal pagi dan meletakkan kereta di Rawang dan terus ke stesen komuter. Pada era 80an aku biasa ulang alik KL Rawang dengan menggunakan bas berwarna merah putih Len Omnibus dari KL ke Tg Malim. Di stesen komuter suasana kelihatan gelap dibanjiri manusia. Beginikah keadaannya setiap hari? Kebetulan mungkin hari itu cuti umum, keadaan sangat sesak.

Di dalam komuter mujur aku dapat duduk. Aliff berdiri. Di kiri kanan aku kelihatan wajah-wajah asing menguasai ruang. Entah dari ceruk mana datangnya mereka ini. Dari cakap-cakap yang didengar, bahasa yang diguna mampu menterjemahkan mereka ini orang Bangladesh, mugkin Myanmar, mungkin Kemboja dan Aceh dan Thailand. Aku menjadi semakin tertekan kerana walaupun dapat tempat duduk tetapi tetap terhimpit oleh kerana asakan manusia yang kian memenuhi komuter di setiap setesen. Perjalanan sangat lesu, entah kenapa tidak seperti kebiasaan, laju dan sejuk. Kehangatan suhu tubuh manusia menjadikan kedinginan air cond tidak terasa.


Mujur dalam beg tangan aku ada kipas tangan maka berkipas-kipaslah aku yang kehangatan. Aku perhatikan lagak dan gaya mereka yang mengundang pelbagai rasa tidak selesa.Bising dan riuh. Ada yang sentiasa bercakap di telefon bimbit. Aku rimas.Dengan bau badan yang memeningkan, keadaan bising dengan pertuturan yang tidak aku fahami membuatkan aku tertanya-tanya d manakah orang-orang tempatan kini. Rata-rata di dalam komuter ini terlalu ramai PADI (Pendatang Asing Dengan Izin) atau PATI (Pendatang Asing Tanpa Izin). Dari sumber yang aku dengar, mereka ini akan keluar beramai-ramai ke KL apabila cuti umum, membeli belah atau bertemu kawan atau melepaskan penat setelah bekerja sepanjang minggu.

Apabila tiba di KL aku turun di Bank Negara dan berjalan ke Sogo. Sekali lagi aku bertemu dengan longgokan orang asing. Wajah-wajah mereka sangat mudah dikenali untuk menggambarkan mereka ini bukan rakyat Malaysia. Aku dengan sengaja berjalan kaki di sepanjang Jalan Tuanku Abdul Rahman. Bukan tujuan untuk membeli belah tetapi saja meninjau. Oleh kerana penat berjalan aku mengambil teksi ke Chow Kit road. Keadaan di situ sudah jauh berbeza. Sekali lagi aku bertemu dengan orang asing yang bertutur dalam bahasa Siam berniaga di kaki lima. Apa yang aku lihat kebanyakan peniaga terdiri dari orang asing yang mungkin orang Indonesia dan lain2. Dulu keadaan tidak begini. Di era 70an dan 80an, seronok membeli belah di sini. Barang murah dan tidak sesak. Masih boleh menaiki beca dengan tambang hanya 0.40sen dari Stadium TPCA Jln Raja Muda ke Chow Kit.

Setelah penat berjalan aku mengambil keputusan untuk pulang dengan menaiki bus. Aku menahan bas Metro No. 43 di hadapan KLMU dan terus naik menuju ke Rawang. Sekali lagi keadaan dalam bas pada ketika itu gelap dan penuh dengan penumpang. Kedengaran suara percakapan yang bukan menggunakan Bahasa Melayu atau Bahasa Inggeris. Sekumpulan pendatang asing lagi.Nampaknya di tanahair kita ini di sana sini sudah penuh dengan pendatang asing. Di kawasan perindustrian Rawang sendiri orang-orang luar di mana-mana menjalani kehidupan harian dengan girang dan makmurnya mereka duduk di sini. Di tempat aku sendiri kelihatan peniaga-peniaga kecil yang asalnya warga Acheh yang diberi permit atas tiket mangsa tsunami pada 2004 dulu, kini mereka mulai berdikari berniaga kecil-kecilan di mana mereka berada. Soalnya mengapa seperti begitu mudah? Dari kecil-kecil berniaga buah, goreng pisang, gerai makan, pakaian dan akhirnya menguasai ekonomi...Orang kita yang datang membeli di gerai mereka. Apa sudah jadi? Apa akan jadi 5 tahun, 10 tahun lagi? Sangatlah bimbang....

Friday, December 26, 2008

Healthy ways to relax and recharge


• Go for a walk.
• Spend time in nature.
• Call a good friend.
• Sweat out tension with a good workout.
• Write in your journal.
• Take a long bath.
• Light scented candles
• Savor a warm cup of coffee or tea.
• Play with a pet.
• Work in your garden.
• Get a massage.
• Curl up with a good book.
• Listen to music.
• Watch a comedy

Don’t get so caught up in the hustle and bustle of life that you forget to take care of your own needs. Nurturing yourself is a necessity, not a luxury.

• Set aside relaxation time. Include rest and relaxation in your daily schedule. Don’t allow other obligations to encroach. This is your time to take a break from all responsibilities and recharge your batteries.
• Connect with others. Spend time with positive people who enhance your life. A strong support system will buffer you from the negative effects of stress.
• Do something you enjoy every day. Make time for leisure activities that bring you joy, whether it be stargazing, playing the piano, or working on your bike.
• Keep your sense of humor. This includes the ability to laugh at yourself. The act of laughing helps your body fight stress in a number of ways.

Source: National Victim Assistance Academy, U.S. Department of Justice

Dealing with Stressful Situations: The Four A’s

Change the situation:
• Avoid the stressor.
• Alter the stressor.
Change your reaction:
• Adapt to the stressor.
• Accept the stressor.

Stress management strategy #1: Avoid unnecessary stress
Not all stress can be avoided, and it’s not healthy to avoid a situation that needs to be addressed. You may be surprised, however, by the number of stressors in your life that you can eliminate.
• Learn how to say “no” – Know your limits and stick to them. Whether in your personal or professional life, refuse to accept added responsibilities when you’re close to reaching them. Taking on more than you can handle is a surefire recipe for stress.
• Avoid people who stress you out – If someone consistently causes stress in your life and you can’t turn the relationship around, limit the amount of time you spend with that person or end the relationship entirely.
• Take control of your environment – If the evening news makes you anxious, turn the TV off. If traffic’s got you tense, take a longer but less-traveled route. If going to the market is an unpleasant chore, do your grocery shopping online.
• Avoid hot-button topics – If you get upset over religion or politics, cross them off your conversation list. If you repeatedly argue about the same subject with the same people, stop bringing it up or excuse yourself when it’s the topic of discussion.
• Pare down your to-do list – Analyze your schedule, responsibilities, and daily tasks. If you’ve got too much on your plate, distinguish between the “shoulds” and the “musts.” Drop tasks that aren’t truly necessary to the bottom of the list or eliminate them entirely.

Stress management strategy #2: Alter the situation
If you can’t avoid a stressful situation, try to alter it. Figure out what you can do to change things so the problem doesn’t present itself in the future. Often, this involves changing the way you communicate and operate in your daily life.
• Express your feelings instead of bottling them up. If something or someone is bothering you, communicate your concerns in an open and respectful way. If you don’t voice your feelings, resentment will build and the situation will likely remain the same.
• Be willing to compromise. When you ask someone to change their behavior, be willing to do the same. If you both are willing to bend at least a little, you’ll have a good chance of finding a happy middle ground.
• Be more assertive. Don’t take a backseat in your own life. Deal with problems head on, doing your best to anticipate and prevent them. If you’ve got an exam to study for and your chatty roommate just got home, say up front that you only have five minutes to talk.
• Manage your time better. Poor time management can cause a lot of stress. When you’re stretched too thin and running behind, it’s hard to stay calm and focused. But if you plan ahead and make sure you don’t overextend yourself, you can alter the amount of stress you’re under.
Stress management strategy #3: Adapt to the stressor
If you can’t change the stressor, change yourself. You can adapt to stressful situations and regain your sense of control by changing your expectations and attitude.
• Reframe problems. Try to view stressful situations from a more positive perspective. Rather than fuming about a traffic jam, look at it as an opportunity to pause and regroup, listen to your favorite radio station, or enjoy some alone time.
• Look at the big picture. Take perspective of the stressful situation. Ask yourself how important it will be in the long run. Will it matter in a month? A year? Is it really worth getting upset over? If the answer is no, focus your time and energy elsewhere.
• Adjust your standards. Perfectionism is a major source of avoidable stress. Stop setting yourself up for failure by demanding perfection. Set reasonable standards for yourself and others, and learn to be okay with “good enough.”
• Focus on the positive. When stress is getting you down, take a moment to reflect on all the things you appreciate in your life, including your own positive qualities and gifts. This simple strategy can help you keep things in perspective.
Adjusting Your Attitude
How you think can have a profound affect on your emotional and physical well-being. Each time you think a negative thought about yourself, your body reacts as if it were in the throes of a tension-filled situation. If you see good things about yourself, you are more likely to feel good; the reverse is also true. Eliminate words such as "always," "never," "should," and "must." These are telltale marks of self-defeating thoughts.
Source: National Victim Assistance Academy, U.S. Department of Justice

Stress management strategy #4: Accept the things you can’t change
Some sources of stress are unavoidable. You can’t prevent or change stressors such as the death of a loved one, a serious illness, or a national recession. In such cases, the best way to cope with stress is to accept things as they are. Acceptance may be difficult, but in the long run, it’s easier than railing against a situation you can’t change.
• Don’t try to control the uncontrollable. Many things in life are beyond our control— particularly the behavior of other people. Rather than stressing out over them, focus on the things you can control such as the way you choose to react to problems.
• Look for the upside. As the saying goes, “What doesn’t kill us makes us stronger.” When facing major challenges, try to look at them as opportunities for personal growth. If your own poor choices contributed to a stressful situation, reflect on them and learn from your mistakes.
• Share your feelings. Talk to a trusted friend or make an appointment with a therapist. Expressing what you’re going through can be very cathartic, even if there’s nothing you can do to alter the stressful situation.
• Learn to forgive. Accept the fact that we live in an imperfect world and that people make mistakes. Let go of anger and resentments. Free yourself from negative energy by forgiving and moving on.

Thursday, December 25, 2008

Stress Management


How to Reduce, prevent, and Cope with Stress


It may seem that there’s nothing you can do about your stress level. The bills aren’t going to stop coming, there will never be more hours in the day for all your errands, and your career or family responsibilities will always be demanding. But you have a lot more control than you might think. In fact, the simple realization that you’re in control of your life is the foundation of stress management.

Managing stress is all about taking charge: taking charge of your thoughts, your emotions, your schedule, your environment, and the way you deal with problems. The ultimate goal is a balanced life, with time for work, relationships, relaxation, and fun – plus the resilience to hold up under pressure and meet challenges head on.

Identify the sources of stress in your life
Stress management starts with identifying the sources of stress in your life. This isn’t as easy as it sounds. Your true sources of stress aren’t always obvious, and it’s all too easy to overlook your own stress-inducing thoughts, feelings, and behaviors. Sure, you may know that you’re constantly worried about work deadlines. But maybe it’s your procrastination, rather than the actual job demands, that leads to deadline stress.

To identify your true sources of stress, look closely at your habits, attitude, and excuses:

Do you explain away stress as temporary (“I just have a million things going on right now”) even though you can’t remember the last time you took a breather?
Do you define stress as an integral part of your work or home life (“Things are always crazy around here”) or as a part of your personality (“I have a lot of nervous energy, that’s all”).
Do you blame your stress on other people or outside events, or view it as entirely normal and unexceptional?
Until you accept responsibility for the role you play in creating or maintaining it, your stress level will remain outside your control.

Wednesday, December 24, 2008

EGG TART




Specially posted to Ani Rompin


EGG TART ( Short Crust Type)

Ingredients
General Purpose Flour 300g
Corn Flour 75g
Icing Sugar 75g
Egg 50g
Custard Powder 20g
Margarine/shortening 185g

Method:
Sift flour & custard together into mixing bowl, add in balance of ingredients and mix into a smooth dough.

1. To prepare syrup
Water 649g
Sugar 350g
Citric Acid/Lemon/Limau Nipis 3 drops


2. Egg Custard Filling

Syrup (35’Brix) 350g
Vanillin Powder 1g
Custard Powder 15g
Skimmed Milk Powder 30g (dissolved in water)
Chilled water 90g

3. Egg 233g (kacau saja)

Prepare No 1 and No 2 separately.
Pour 1 and 2 into 3 ( beaten egg)
Tapis bancuhan
Sejukkan.

Boil sugar, water & citric acid together until sugar dissolved.
Cool it before using.

Procedure
1. Lightly beat eggs in a bowl.
2. Dissolve custard powder in cold syrup, stir and add in balance of ingredients. Lightly mix well with beaten eggs.
3. Strain to remove coarse material
4. Chill in the chiller for 15-30 minutes.
5. Pour egg tart filling into each mould.
6. Bake at 130/190C for 30-40 minutes.
7. Cool down slightly, glace with glazing gel or intstant jelly.
To prepare instant jelly:
Dissolve 9g instant jelly powders, 40 sugar into 180g water.
Bring to boil.

SELAMAT MENCUBA...For me, egg tart is more delicious when its over baked!

Kemelut di Muara.......


Seandainya dapat kau selam sambil mentafsir tasik hatiku
cuma tenang di permukaan dan di dasarnya bergelora
persoalan demi persoalan
membelenggu akal dan fikiran
tidak ku temu jawapan
seandainya dapat ku lari, jauh ku pergi membawa diri
sebenarnya langkah terkunci antara kesal dan juga kasih
Mengapa...satu persatu..
terlalu banyak sungguh ujian
terpaksa ku terjang
aku pun tidak tahu
apa yang ingin Tuhan tunjukkan
adakah ini dugaanNya
hanyalah sekadar untuk menguji
kesabaran
keimanan
ketabahan
seandainya dapat ku lari jauh ku pergi membawa diri...

Saturday, December 20, 2008

TEMPAHAN KUIH RAYA 2009




TEMPAHAN KUIH RAYA 2009
ARYATIE’S KITCHEN
Taman Seri Mahkota Aman,
Bt 11 Jln Gambang 25150 KUANTAN




BIL ITEM HRG (50BJ)
1 ALMOND LONDON RM22
2 HAZEL NUTS RM22
3 HAVANA SPARKLE RM22
4 ICE CREAM RM22
5 SERI DAHLIA RM15
6 GURISAN HATI RM15
7 CRUNCHIES LIMAU RM18
8 TART GULUNG RM18
9 MARMAR CARRIES RM18
10 CHOCOLATE OATS RM18
11 TART BENGKULU RM25
12 SHORT BREAD CARAMEL RM23


FOR FURTHER INQUIRY & BIRTHDAY CAKE ORDERS KINDLY CONTACT:
PN NOORHAYATI RASUL ( Qualified from Su Baking Art Enterprise ) (HP : 013-9365785)
TMN SERI MAHKOTA AMAN, BT 11, 25150 KUANTAN.
TERIMA KASIH.

SEDIA MENERIMA TEMPAHAN

Sepetang Bersama Anjalay Devi

Selepas selesai pertandingan nyanyian solo Saloma/P. Ramlee malam tu, keesokannya aku cadang nak balik Kuantan tapi tak boleh lagi. Kena tunggu hingga majlis penutup selesai. Maka aku pun hubungi Anjalay dan juga En Lah. Baik sungguhlah Anjalay. Paginya selepas selesai tugas dia bermesyuarat di sekolah, dia terus datang ke tempat penginapan aku di USM. Maka dari pukul 1 tengahari sampailah ke pukul 7 petang Anjalay bawa aku ke serata tempat di Pulau Mutiara ini.

Selepas bertemu dengan Zubaidah di Hotel Vistana, kami lunch di Restoran Original Penang Kayu Nasi Kandar. Zubaidah dan suaminya En Ibrahim turut sama, kebetulan mereka ada program sekolah di Vistana. Banyak cerita yang dibualkan diantara dua orang GB utara ni. Dari riak wajah Kak Ju (Zubaidah) beliau sangat gembira dengan pertemuan singkat kami bertiga. Banyak cerita tak habis-habis keluar dari mulut masing-masing. Maklumlah lama tak jumpa. Lepas makan Anjalay temani aku ke shopping complex. Adalah beli-beli sikit.

Anjalay ajak aku ke rumah dia di Hilir Sg Burung Balik Pulau dan aku pun jumpalah dengan anak Anjalay yang come lote tinggi menggalah macam mak dia juga, baru lepas PMR. Peramah budaknya dan Thiru Mangay namanya. Aku dibawa oleh Anjalay pusing-pusing dengan kereta yang sering dinaiki oleh Anjalay ketika ulang alik UPSI dulu. Rata dibawanya aku. Rupa-rupanya Anjalay sudah bertukar sekolah. Tidak lagi mengajar di SJKT Rajaji, Air Itam yang selalu diceritakannya.

Sepanjang jalan dalam kereta Anjalay berbual tentang sekolah barunya. Dari wajahnya yang ceria, beliau banyak melakukan perubahan yang rata-rata menggembirakan ibubapa pelajar di sekolah barunya itu. Aku kagum dengan Anjalay , GB berbadan besar yang berani membawa perubahan ke sekolah baru nya. Dia buat Hari Augerah Cemerlang di sebuah resort dan juga buat Hari Kanak-kanak dengan bermalam di sekolahnya dan mendapatkan penaja-penaja maka dengan mewah dapat memberi makan kepada murid-murid di sekolahnya. Guru-guru pun suka, ibubapa apatah lagi. Macam tulah Anjalay guru yang berkelulusan Ijazah Sarjana Pengurusan Pendidikan. Berbaktilah kepada anak bangsa.

Aku di bawa oleh Anjalay melewati Bayan Lepas, Bayan Baru, Batu Maung, Teluk Kumbar, Air Terjun Titi Kerayong, Balik Pulau dan Batu Feringhi. Aku ucapkan terima kasih kat Anjalay dahlah susah-susah ajak aku pusing Pulau Pinang,…dibelikannya lagi macam-macam jeruk-jeruk yang biasa kita beli kalau berkunjung ke sini. Anjalay ada menceritakan Usop Rompin pun ada ronda-ronda kat sini masa dia datang Penang dengan En Lah dulu. Tapi dia naik motor En Lah…jalan-jalan makan angin . Selepas penat pusing-pusing naik kereta kami pun berhenti makan. Anjalay bawa aku ke tepi pantai makan cucur udang dan mi kari. Ketika menunggu makanan yang dipesan, En Lah call. Dia datang ke tempat kami bertiga berhenti. Aku bayangkan En Lah dengan kereta yang selalu dibawa ke UPSI. Rupanya kawan kita ni dah pakai kereta baru. Cantik kereta dia.

Kami berempat pun bersembang-sembang di petang yang damai lagi nyaman itu. Sesekali angin bertiup kencang di tepi pantai itu sambil menyaksikan gelagat beberapa orang yang tidak putus-putus hadir berhenti makan di situ. Lewat petang Anjalay menghantar aku kembali ke Saujana M04 USM. Aku mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Anjalay diatas layanan dan keramahannya kepada aku. Kini, kalau aku ke Pulau Pinang aku sudah ada sahabat yang menanti, di samping rakan-rakan yang lain...itulah Anjalay Devi Krisnasamy. Jaga baik-baik pokok cili api dari Cameron tu Anjalay!

Tuesday, December 16, 2008

Kejohanan Pesta MSKPPM ke 36 Pulau Pinang 2008 (PESSCA)/ Pertandingan Akhir Kebudayaan


(8 peserta akhir)
MSKPPM (Majlis Sukan & Kebudayaan Perkhidmatan Pelajaran Malaysia) merupakan acara tahunan yang disertai oleh warga pendidik dari serata negeri di Malaysia. Ia terdiri dari dua bahagian iaitu sukan dan kebudayaan. Bagi bahagian sukan yang biasa menjadi acara kejohanan ialah Bola Sepak (Senior dan Veteran), Bola Jaring, Sepak Takraw, Hoki, Badminton dan Bowling manakala acara kebudayaan ialah Pertandingan Nyanyian Solo Lagu P. Ramlee dan Saloma. Pada tahun ini Pulau Pinang menjadi tuan rumah dimana semua kontinjen dari setiap negeri berlabuh di perkampungan hostel USM. Saya dan pasukan Bola Tampar menginap di M04 Saujana.. Kali terakhir saya ke USM ini ialah pada tahun 1997 ketika mengikuti kursus Pra Sekolah ( Lawatan Ke Pusat Hadanah) . Kali pertama pula ialah pada tahun 1982 dimana ketika itu saya mewakili Maktab Perguruan Seri Kota Kuala Lumpur bagi program Pestarama dalam acara nyanyian solo. Pada ketika itu saya masih ingat, lagu yang saya bawa ialah lagu "Kalaulah Ada Jodoh" nyanyian Muhaini Suratman dan "Women In Love" nyanyian Barbara Streisand. Masa tu saya tewas sebab demam kuat apabila tiba di Pulau Pinang. Pensyarah saya ketika itu bersusah payah membawa saya ke klinik sebab tekak saya merah dan bengkak. Hmmmm....menyanyi jugalah tapi siksanya perit anak tekak. Tak sangka setelah hampir 26 tahun saya datang sekali lagi untuk pesta MPSKPP pula. Menyanyi lagi.

Pada Isnin 17 Nov 2008, saya menyertai pertandingan kebudayaan/nyanyian solo di peringkat daerah membawa lagu "Mengapa Di Rindu" dan berjaya melayakkan diri ke peringkat kebangsaan. Setiap tahun konsep nyanyian tertakluk kepada pihak yang menganjur pertandingan. Adakalanya lagu irama Malaysia, lagu P.Ramlee Saloma, lagu asli atau lagu Inggeris serta pilihan. Tahun ini pertandingan kebudayaan menghendaki semua peserta menyanyikan lagu P Ramlee ( Lelaki) dan Saloma ( Perempuan). Pada 14 haribulan Dis (Ahad) jam 9 pagi di adakan saringan dimana daripada 30 orang hanya 8 orang akan dipilih ke pertandingan akhir.Pertandingan di adakan di Auditorium P. Ramlee. Tak sangka pula saya layak ke pertandingan akhir sebab semua peserta hebat-hebat dan sangat berbakat. Jadi pada malam nya menyanyilah saya sekali lagi. Ketika saringan saya menyanyikan lagu “Darah Muda” ( rentak twist) dan di pertandingan akhir saya tukar kepada lagu lain nyanyian Saloma iaitu “Mari Jalan Bersama” ( rentak cha-cha/rumba).

Bagi pertandingan ini saya perhatikan semua peserta hebat2 belaka. Salah seorang peserta merupakan kakak kepada penyanyi/guru vocal Shafinaz dan beberapa orang lagi sudah biasa menyanyi dengan pihak-pihak kebudayaan. Jadi persaingan sangat sengit. Saya sangat berdebar ketika di peringkat akhir berbanding saringan. Antara lagu-lagu yang dinyanyikan oleh guru lelaki ialah ’Kisah Rumahtangga’, “Aduh Sayang’,“Azizah’’, “Tidurlah Permaisuri’ , “Dimanakan Ku Cari Ganti’, “ Dari Masa Hingga Masa“, “Anakku Sazali’, “Bunyi Guitar“ dan banyak lagi manakala peserta perempuan pula menyanyikan lagu “Mengapa Di Rindu, “Bila Larut Malam“,“Bossanova“, “Alunan Biola“, “Apa Guna Berjanji“, “Jelingan Manja“,“Jangan Tinggal Daku“,“Hilang Terang Timbul Gelap“ „“Perwira dan “Darah Muda“. Semuanya dari 15 buah negeri.

Malam itu pakaian saya paling simple, solekan pun tipis saja dan sangat terkejut bila diumumkan sebagai naib johan. Saya rasa puas dapat nyanyikan lagu Saloma sebab saya memang menyukai lagu-lagu Allahyarhamah Puan Sri Saloma ini sejak kecil lagi. Dari ekor mata ketika di atas pentas saya ada melihat beberapa pasang kaki yang bergoyang-goyang ketika saya menyanyikan lagu Jalan Bersama itu. Mungkin kerana lagu itu rentak temponya yang "catchy" seolah mengajak orang menari. Penyampaian hadiah disempurnakan oleh TYT Tun Dato’Seri Utama(Dr) HJ Abdul Rahman Bin Hj Abbas, YDP Negeri Pulau Pinang. Apapun saya gembira dapat berkenalan dengan guru-guru dari negeri lain yang semuanya ternyata berbakat. Tahniah dari saya kerana menyertai pertandingan ini ,sama-sama berkongsi pengalaman walau dalam masa yang singkat. Kepada Saloma Selangor iaitu Nor Akma yang mendendangkan lagu Bosanova, gelagat anda sangat mencuit hati dan membuatkan saya tak kering gusi kerana telatahnya yang happy go lucky dan bersahaja.Lebih menyerikan saat-saat saya berada di Penang ini saya dapat bertemu dengan Che Hassan, Zubaidah, Anjalay dan Abdullah, rakan sepengajian di UPSI.

Nama P.Ramlee dan Saloma sudah menjadi lagenda dalam seni suara tanah air dan memang sewajarnya lagu-lagu nya dipelihara dan diingati generasi baru. Saya berpendapat jika pertandingan ini di panjangkan ke peringkat sekolah menengah mungkin sesuai dan mampu memperkenalkan nama yang gah ini kepada pelajar-pelajar yang cenderung dalam bidang muzik atau seni suara. Selain menghayati irama dan lagu, senikata lagu-lagu penyanyi ini banyak terkandung nilai-nilai dan mesej tertentu untuk kita sama-sama renungkan. Semoga program MSKPPM ini terus mewarnai dunia pendidikan dan diharapkan lebih ramai lagi guru-guru memeriahkan lagi acara-acara yang dipertandingkan.

Wednesday, December 10, 2008

BAGAIMANA MELATIH BERFIKIR KREATIF

Kreatif merupakan sebuah istilah pendek dan
sederhana, namun dari sebuah kreativiti akan terjadi sebuah
kejayaan yang besar. Banyak penemuan besar sains dan
teknologi, malahan dalam bidang lain juga bermula
daripada sebuah kreativiti. Maka tidak keterlaluan bila
dikatakan bahawa berfikir kreatif itu merupakan sebuah
kunci keberhasilan.

Soalan yang sering dilontarkan ialah : Bagaimankah untuk
boleh berfikir kreatif yang membawa kesan positif?

Ada beberapa cara yang selalu diamalkan, kita rumuskan
kepada lima cara seperti berikut:

1. Memikirkan semua boleh dilakukan
Percayalah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita
selesaikan. Ini bererti kita harus optimis. Buangkan
ungkapan yang bersifat pesimis. Kita jangan berkata, “Saya
mungkin boleh buat kerja ini”, tetapi harus bersikap dan
bernada, “ Saya pasti boleh membuat kerja ini”, atau kita
tambahkan semangat dengan berkata, “Bagi saya tidak ada
kata pasrah!” Peryataan optimis melatih kita berani
menghadapi sesuatu persoalan. Dengan itu cara kita
berfikir pun berkembang kerana kita memberi isyarat
kepada otak yang kita akan meneruskan tekad membuat
sesuatu kerja.

2. Buangkan berfikir cara konservatif

Cara berfikir konservatif ditandai dengan kekhuatiran untuk
menerima perubahan, walaupun perubahan itu membawa
manfaat. Oleh kerana ingin mempertahankan gaya
konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, malahan
dipersepsikan sebagai sebuah ancaman pada dirinya.
Seseorang itu sudah biasa hidup dalam aman dan merasa
banyak manfaat yang telah diperoleh dari cara hidup
konservatif, maka ketika dituntut untuk mengubah pola
pemikirannya bagi tujuan yang lebih baik, seseorang itu
merasa takut akan mengalami sesuatu kerugian.
Ramai orang tidak sedar bahawa cara berfikir konservatif
boleh memasung pemikiran kreatif kerana pemikiran
konservatif membekukan sesuatu yang statik. Padahal
berfikir kreatif bererti unsur statik semestinya dihapuskan.

3. Bersikap terbuka dengan input

Setiap masukan bahan mentah, baik idea, usulan mahupun
kritik dan pandangan yang baik harus diterima dengan
terbuka. Kemudian kita mengolahnya menjadi ‘barang yang
diproses’ lewat pemikiran kreatif. Jangan takut dengan
kemasukan itu kerana semua itu boleh merangsang kita.
Buang yang keruh dan ambil yang jernih, sebaiknya selepas
ditapis seelok-eloknya.

4. Cuba sedaya yang boleh

Pastikan bahawa kita berusaha dan mencuba membuat
sesuatu kerja yang di luar bidang kita. Hal ini penting
kerana ia akan memberi satu ‘kekayaan’ atau pengalaman
baru yang lain daripada sebelum ini.

5. Harus bersikap proaktif

Kita harus bertindak aktif seperti diibaratkan ‘menjemput
bola’ bukan ‘menunggu bola’. Bertindak proaktif bererti
membuat diri bebas memilih tindakan. Sudah tentunya
tindakan ini harus terlebih dahulu berdasarkan perhitungan
matang. Sesiapa sahaja boleh bersikap proaktif jika kita
berfikir secara kreatif.

Mulalah berfikir dinamik, dengan terus mengolah
pemikiran untuk menemukan pola fikir berkesan.

Indah sekali si Gunung Daik
Dihias pula pohonan nan hijau
Kalau memang benih yang baik
Jatuh ke laut menjadi pulau

SION? TION?

The moment you are in TENSION
You will lose your ATTENTION
Then you are in total CONFUSION
and you'll feel IRRITATION
This may spoil your personal RELATIONS
Ultimately, you won't get COOPERATION
And get things into COMPLICATION
Then you may raise CAUTION
And you have to take MEDICATION
Why not try understanding the SITUATION
And try to think about the SOLUTION
Many problems will be solved by DISCUSSION
Which will work out better in your PROFESSION
Don't think this is a free SUGGESTION
It is only for your PREVENTION
If you understand my INTENTION
You'll never come again into TENSION....

Saturday, December 6, 2008

SENI ITU INDAH............


Saya setuju dengan pandangan Cikgu Wahab yang mengatakan matapelajaran Pendidikan Seni dan Kesusasteraan Melayu semakin pupus. Namun saya tidaklah melabelkan subjek ini sebagai hampir pupus sebaliknya ia telah mula dipinggirkan atau lebih sopan telah dianaktirikan. Bila sebut saja matapelajaran Pendidikan Seni saya pasti akan rasa terpanggil untuk meluahkan sedikit sebanyak pengalaman yang telah dilalui sebagai seorang pendidik. Saya memang meminati subjek lukisan sejak di sekolah rendah lagi.

Apabila melangkah ke alam menengah minat saya menjadi semakin mendalam apabila saya mendapat seorang guru yang sangat saya kagumi. (di SM Buyong Adil Tapah Perak, 1978) Setiap minggu guru ini akan hadir dengan sesuatu yang baru yang memang senantiasa dinanti-nantikan oleh muridnya. Setiap bulan kami dibekalkan dengan 3 buku drawing blok yang bersaiz A4 untuk gubahan fikiran, abstrak dan lakaran pensel. Kami diminta melukis apa saja asalkan memenuhi 3 kategori itu. Saya melukis semaunya. Saya berimaginasi, berilusi, dan membayangkan sesuatu yang cantik. Dari situ juga saya dapat mengintai bakat dan kebolehan rakan-rakan saya dalam melukis. Pelbagai rona, panorama, lakaran yang mungkin menggambarkan identiti, curahan rasa, inspirasi dan ilusi masing-masing. Guru tersebut (cikgu Fauzi) terus-terusan mencetuskan idea baru dalam teknik lukisan yang sememangnya ada dalam sukatan pelajaran PS.


Ketika itu saya seronok membuat ikatan dan celupan, lino carving, bermain gam kanji dan warna air, membuat kolaj, mobail, montaj, anyaman, lipatan. origami, dan sebagainya. Paling saya tidak lupa ialah beliau bersungguh memperkenalkan kepada kami semua tentang warna asas, warna tertier, warna panas, warna sejuk dan setiap kali mengajar beliau mesti ada membawa alat bantuan. Sedikit sebanyak guru ini telah membina minat saya terhadap alam semulajadi dan saya mulai cenderung melukis panorama dan pemandangan alam. Saya lebih meminati lukisan alam semulajadi. Beliau telah mengajar bagaimana hendak mencampur warna, cara memegang berus, memilih warna sesuai. Apabila tiba kepada kemahiran capan atau corak, maka macam-macam sayur dibawanya..seperti bendi, ubi kentang, pelepah pisang, betik yang telah dihiris. Warna Buncho saya paling cepat kehabisan. Sehingga di saat ini saya masih ingat setiap ilmu PS yang telah beliau sampaikan.


Dipendekkan cerita..saya mendapat C3 dalam Lukisan SPM dan principal dalam STP. Apabila menjadi guru saya berpeluang menjadi Ketua Panitia Pendidikan Seni dan saya buat sehabis yang baik kerana saya minat.. Selama 6 tahun berturut-turut saya memegang jawatan KP PS. Apabila Guru Besar memenuhi permintaan saya untuk mempunyai sebuah bilik khas untuk Pendidikan Seni saya menjadi semakin bersemangat. Bersama-sama jawatankuasa saya bina bilik itu sehingga menyerupai sebuah galeri seni. Segala hasil kerja guru dan murid saya kumpul, setiap kali waktu PS murid akan datang ke bilik ini. Pendekkata bilik ini meriah beroperasi.

Saya hidupkan Panitia PS dengan mengadakan pelbagai aktiviti/pertandingan ikut aliran sehinggalah apabila pasca UPSR saya adakan aktiviti untuk murid tahun 6 iaitu pertandingan kraftangan dari bahan terbuang. Peruntukan PS saya gunakan sewajarnya sehingga lesung batu pun saya beli untuk tujuan membuat paper mache, Saya beli tepung dan garam untuk di jadikan doh dalam kemahiran membentuk dan membuat binaan. Murid-murid siapkan bentuk-bentuk doh dan saya bawa balik bakar dengan oven. Apabila dah masak murid akan warnakan bentuk-bentuk yang telah dihasilkan ini samada bentuk cookies, haiwan kecil atau bentuk-bentuk geometri.

Apabila mengajar banyak alat yang perlu saya bawa ke dalam kelas maka sejak itu saya mula memiliki sebuah bakul berwarna merah. Sehinggakan seorang murid darjah satu yang sukar mengingati nama saya menamakan saya sebagai 'cikgu yang selalu bawa bakul merah tu'. Setiap kali masuk kelas, penuhlah bakul ini dengan pelbagai alat tulis dan juga alat2 untuk murid beraktiviti. Pengajaran saya juga berlatarbelakangkan muzik. Adakalanya saya sulami latar muzik gamelan, adakala kitaro, dan irama instrumental tarian melayu, irama classic atau pun kadang-kadang nursery rymes sahaja. Tujuan saya sambil murid berkarya menghasilkan kreativiti masing-masing, halua telinga mereka terisi dengan alunan bunyi seni muzik yang tenang dan bukan muzik yang bising bercelaru.. Jadi secara tidak langsung saya gabungkan seni muzik dan seni visual dalam pembelajaran mereka.

Ketika mengajar PS di tahap dua ( tahun 4,5 dan 6) saya sering mengaplikasikan apa yang telah diajarkan oleh guru saya ketika saya di sekolah menengah kepada anak-anak murid saya. Kadang-kadang di tahap yang agak tinggi. Saya mahu murid2 tau bagaimana membuat tona warna, teknik resis, membuat kolaj, membuat puppet, anyaman, cetakan, catan, asemblaj, melukis orang lidi dengan betul, dan menjadi satu kepuasan kepada saya apabila melihatkan hasil kerja murid begitu membanggakan. Dari riak wajah murid-murid ini mereka sangat gembira apabila melalui apresiasi, kerja-kerja mereka dipamer di sudut matapelajaran PS .

Sehingga di saat ini saya masih mengajar PSV. Murid2 selalu tanya mengapa cikgu sekejap ada sekejap tiada. Biasalah murid tahun 1 masih belum mengerti kita tinggalkan sekolah untuk sambung belajar. Maka soalan yg sering tercetus ialah bila cikgu akan kembali mengajar lagi. Apabila saya kembali dari upsi lewat fasa-fasa yang ditempuhi, melihatkan kelibat saya, murid-murid ini melonjak kegembiraan dan pernah terdengar di telinga saya begini, "yeh yeh cikgu dah balik, kita boleh belajar seni semula" Itulah murid Tahun 1. Dalam hati saya berbisik, "cikgu yang menggantikan saya tidak mengajar PS kah?". Apabila saya risik-risik, ternyata guru yang mengganti tidak sama dengan guru yang asal mengajar. Ternyata murid-murid ini amat mencintai subjek PS ini dan sudah tau menilai!!

Kini, pada tahap pengalaman saya yang telah lalu, saya selalu memberi semangat dan juga bimbingan kepada rakan-rakan guru di sekolah yang sering merungut menyatakan ketandusan idea untuk mengajar PS. Saya nyatakan PS bukan lah setakat lukisan bebas sebaliknya murid perlu dibimbing dan ditunjukkan satu contoh hasil kerja yang akan mereka hasilkan di akhir pembelajaran. Jadi penting kepada cikgu untuk membuat 'homework' dahulu disamping kenalah kreatif juga.

Apa yang ingin saya sampaikan disini ialah pertama, apabila kita mengajar biarlah P&P meninggalkan kesan kepada murid.. sebagaimana cikgu PS yang terdahulu ketika saya di sekolah menengah..pengajaran beliau sangat berkesan sehingga saat ini saya masih ingat cara guru ini mengajar perspektif. Untuk memberi gambaran mudah dia menyuruh saya melukis landasan kereta api. Kedua, apabila kita melakukan sesuatu biarlah dengan penuh minat kerana jika tiada minat semuanya akan menjadi hambar. Jika ada kesungguhan dan minat kerja yang kita usahakan itu akan terus menjadi mudah dan memberi kepuasan yang tidak terhingga. ketiga, teruslah mengajar PS kerana subjek ini merupakan satu riadah dan escapism kepada murid melepaskan tekanan yang mereka alami dalam menghadapi subjek yang berat/teras saban hari. melalui PS murid dapat mengenali nilai-nilai estetika, mensyukuri ciptaan Allah SWT dan menghargai keindahan di sekeliling. Sekali gus dapat membentuk jiwa yang halus penuh dengan nilai-nilai murni menepati falsafah pendidikan negara yang mahukan pelajar seimbang dari segi jeri, perkembangan potensi secara menyeluruh, dan lengkap kognitif, afektif dan psikomotornya.

Saya juga amat berharap agar matapelajaran Pendidikan Seni Visual ini tidak dipinggirkan sebagaimana kebanyakan yang berlalu di sekolah-sekolah. Hak murid untuk menuntut ilmu kesenian ini telah dinafikan oleh kerana terlalu tunduk kepada tuntutan kecemerlangan peperiksaan UPSR. Jika kita lihat orang-orang cina, mereka sanggup hantar anak-anak tuisyen bagi subjek ini untuk mendapatkan kemahiran. Sebenarnya jika seseorang pelajar mempunyai kemahiran dalam kesenian tidak kiralah apa jua seni yang diceburi, hidupnya pasti terisi, masa depan cerah, senang nak 'cari makan' dan yang penting tau menghargai. Sesungguhnya seni itu terlalu indah untuk dibicarakan. SELAMAT HARI RAYA AIDIL ADHA kepada semua umat Islam.

Friday, December 5, 2008

RIMUP

Bersama rakan-rakan yang menghadiri kursus RIMUP di Pantai Timur
Bagaimana dengan program RIMUP di sekolah anda kini? KPM telah melancarkan program Rancangan Integrasi Murid Untuk Perpaduan (RIMUP) sejak tahun 1986. Program ini pada awalnya telah dilaksanakan di peringkat sekolah rendah dan kini diperluaskan ke semua sekolah rendah dan menengah pada tahun 2005. KPM memandang berat akan pentingnya dijalin hubungan yang rapat antara murid pelbagai kaum di sekolah supaya wujud kesefahaman dan perpaduan antara mereka. Dengan adanya persefahaman dan berbaik sangka maka akan timbul suasana hormat-menghormati terhadap agama, budaya dan adat resam sesuatu kaum dengan kaum yang lain.
Banyak program yang boleh dibuat melalui RIMUP ini jika dirujuk kepada kertas konsep/kertas kerjanya. Baru-baru ni timbul satu cetusan idea dari seorang Guru Besar yang begitu pemikir orangnya. Katanya RIMUP ni bukan setakat intergrasi kaum, penyatuan bangsa-bangsa di malaysia ini atau melalui aktiviti-aktiviti seperti lawatan, sambutan perayaan, karnival permainan dan sukan, kebudayaan tapi boleh juga dijadikan satu medan untuk menyatukan atau merapatkan hubungan murid senang dan murid susah atau erti kata lain, murid kaya dan murid miskin. Apakah pengisian untuk penyatuan ini. Bagaimana ? Tentu ada kaedah yang menarik yang boleh difikirkan supaya aktiviti di bawah RIMUP ini tidak menjadi stereotype, rutin tahunan yg biasa-biasa. Biarlah ia menjadi luar biasa tetapi berbisa dalam meninggalkan kesan muhibah perpaduan antara kaum di negara Malaysia yang bermasyarakat majmuk ini. Memupuk semangat perpaduan dan cinta kepada Malaysia dan sejarahnya perlu di semai dari peringkat awal lagi ( sek rendah) supaya akan akan datang tidak timbul isu-isu perkauman yang sensitif contohnya ketuanan melayu, DEB, isu SK, SJK dan sebagainya.. Matapelajaran sejarah memang sewajarnya di ajar di peringkat rendah sebagai salah satu pemangkin kepada keberkesanan pelaksanaan RIMUP ini.
Harapan saya agar Program RIMUP ini mencapai matlamatnya dan mendapat sokongan padu daripada semua pihak lebih-lebih lagi sekolah-sekolah yang terlibat. Badan-badan kerajaan dan bukan kerajaan serta orang perseorangan malahan PIBG juga boleh melibatkan diri dalam program seumpama ini. Semoga integrasi antara kaum dapat di padukan serta disatukan menjadi masyarakat Malaysia yang aman dan makmur. Bagaimana pelaksanaan, penglibatan dan kesan RIMUP di sekolah anda? Entahlah...perancangan, pelaksanaan jika tidak disusuli dengan pemantauan maka akan menjadi hangat-hangat tahi ayam sajalah.

Thursday, December 4, 2008

PAPRIK CAMPUR

Di musim-musim hujan begini, tiada resepi paling mudah selain menyediakan masakan paprik (masakan panas yg sangat digemari anak lelaki saya). Cuma ditukar-tukar bahan asasnya samada ayam, udang, sotong atau ikan. Jangan lupa letak serai atau daun limau purut.

PAPRIK CAMPUR

Bahan-bahan:
Isi ayam,sotong & udang
5 ulas bawang merah (ditumbuk )
2 ulas bawang putih
Serai ( dimayang dan ditumbuk )
Daun limau purut ( dikoyak2kan)
Bunga kobis
Putik jagung
Kacang boncis
Carrot
Cili merah
Brokoli ( pilihan )
Cili giling/boh (sedikit sahaja)
Bahan perasa – garam, ajinomoto, kicap, sos tiram
Cili sos

CARA MEMBUAT:

Tumis bawang2 yang ditumbuk sehingga garing.
Masukkan cili giling/boh, serai yang dimayang dan ditumbuk dgn api sederhana sehingga benar2 garing dan masak.
Masukkan isi ayam, sotong dan udang yang telah digaul dengan garam.Kacau.
Masukkan pula sayur-sayuran dan hirisan cili merah.
Bubuh cili sos. Tambah sedikit air panas yang dicampur sedikit tepung jagung.
Bubuh garam/sos tiram/ajinomoto/kicap kipas udang ikut suka.
Masukkan daun limau purut yang dikoyak2kan.
Angkat. Jgn biar lama atas dapur, nanti sotong jadi keras.
SELAMAT MENCUBA.

Tuesday, December 2, 2008

3 Ways to Handle Anger Before Anger Handles You


"Feelings are much like waves. We can't stop them from coming, but we can choose which one to surf." -Jonatan MÃ¥rtensson

In the Western world, we think of strength as big muscles, heavy weights, physical power. But in the ancient Eastern cultures, strength means something entirely different. The yogis think of strength more as an ability to overcome powerful emotions such as anger and jealousy.

Here are some tips on dealing with anger so you can walk proud on your finest path through life:

1. Remember that anger and love are two sides of the same coin:

If you really want love in your life, you must be willing to spend a little time with love's less comfortable relatives, anger and pain. It's common to think that with anger and pain come breakup and divorce. But the bottom line is the more you love someone, the more able they are to piss you off.
So be aware: Anger and intense emotion are normal when you truly love and care. Mel McDaniel sings about this two-sided coin in "Anger and Tears":
Anger and tears, anger and tears. Is that all that's left of us after loving all these years As slowly as love grows how soon it disappears. In a house full of anger and a heart full of tears.Remember, true strength is being able to work through the anger rather than letting the anger work through you.

2. Before you lash out, look within
When you're struggling with anger, it's common to blame others for every little thing. A true sign of strength is taking responsibility for yourself. In "Startin' with Me," Jake Owen comes to a very yogic resolution to dealing with anger:
If I had a dime for half the things I did that didn't make no sense at all, I'd be living a little higher on the hog, If only I'd have known. That later on down the road I'd look back and not like what I see. I'd have changed a lot of things. Startin' with me.

3. Practice feeling without reacting
The 6,000-year old practice of meditation teaches that when you are in challenging situations, you make the best decisions in even the worst of situations if you just breathe and relax. Try it: Lift your arms to the sides of your body and hold them so you form a letter "T." Allow your arms to stay parallel to the ground for 2, 3, even 4 minutes. When your shoulders start to burn, notice that by breathing and relaxing, you gain more endurance. There's very little that physical strength, hustle, and effort can do you for you in this situation. As a famous Zen proverb reads: "Nothing on earth can overcome an absolutely non resistant person."

SYAIR KAMELIA

Mana syair rindumu
Resah hati seperti dahulu
Lama sudah kutunggu
Nak bernyanyi sealun denganmu

Kalam cinta berkisah
Nafas rindu hatimu hatiku
Bagai syair pujangga
Yang bergema ke seluruh maya

Walau silih berganti
Lalu pergi khafilah bistari
Pesan rindu darimu
Tak bergema mengalun gelisah
Masihkah ku di hati

Akulah Kamelia yang terbiar
Disangkar kerinduan yang terbakar
Ribut yang perkasa
Tak bisa kulepaskan
Ikatan kerinduan di hatiku

Wadi yang melimpah
Dinginnya tak terasa
Hanyalah syair rindu yang ku tunggu
Biar jadam biar madu
Redha ku terima

Kalau masih diriku
Di hatimu syairkanlah rindu
Resah dalam hatiku
Nak berteduh di bayang rindumu
Taqsim yang bergema
Denting gambus melambai harapan
Sealun syair rindu...

Monday, December 1, 2008

Syukur Alhamdullillah

Keputusan Peperiksaan yang ditunggu telah tiba. Debaran telah reda dan saya redha dengan keputusan yang dicapai. Apa pun saya bersyukur kerana telah tamat pengajian dan layak dianugerahkan ijazah. Harga sebuah ijazah ini terlalu mahal buat saya. Sepanjang tiga tahun (2005-2006-2007-2008) mengharungi pengajian Mod Intensif PPGB ini terlalu banyak cabaran yang terpaksa ditempuhi. Syukur Alhamdullillah, Allah kurniakan semangat yang kental dan padu dalam meniti fasa demi fasa di UPSI seiring memikul tanggungjawab dan tugas di sekolah juga. Pada awal memulakan pengajian saya sering bertanya kepada diri mampukah aku meredah perjalanan yang memerlukan ketabahan dan ketahanan mental yang bukan sedikit. Alhamdullillah kini, segala kepahitan yang lalu telah berbayar dengan seribu kemanisan. Benarlah kata pepatah, “Belajar itu pahit tapi hasilnya manis ’’


Saya juga berharap rakan2 lain turut respon dan berkongsi keputusan yang diperolehi. Kepada rakan-rakan yang sms dengan keputusan masing2 saya ucapkan terima kasih dan tahniah juga atas kecemerlangan yang dicapai. Kita sama-sama belajar satu kumpulan, satu team yang cemerlang dan apalah salahnya saling mengetahui khabar masing-masing. Tiada rahsia dalam keputusan peperiksaan ini. Semuanya diatas usaha dan ketabahan kita. Yang penting nanti kita sama-sama akan hadiri Istiadat Konvokesyen pada Mac 2009.Wahai rakan sebilik ku ..di manakah kalian? Halipah. Hasmah. Noormala. Zubaidah dan teman akrabku Siti Dayang. How are you now? Moga kalian gembira menerima keputusan peperiksaan hari ini. Masih nak sorok keputusan ke? Hmmmm sukati korangla. Aku tak kisah biar satu dunia tau kerna setakat itu kemampuanku, belajar diperingkat andragogy ni…Smile…Che Hassan, Rosli, Yati Aziz, Nafsiah, Ani… sekalung tahniah dari Yati Rasul. Kalaulah ada fasa 9 kan bagus ! Kengkawan sambung buat master tak?

Sayonara

Selamat Tinggal Semua..............................................................................................................................
Maaf di atas segala kesilapan.

My Blog List

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN (1967 - 2008)

(1967 - 1969 )AHMAD PRIMARY SCHOOL,
PEKAN, PAHANG DARUL MAKMUR
(1970 – 1972) ABU BAKAR PRIMARY SCHOOL.
MENTAKAB PAHANG.
(1973 -1975) SMJK ( P ) JLN TEMERLOH, KUALA LUMPUR
(1976 – 1980) SEKOLAH MENENGAH BUYONG ADIL,
TAPAH, PERAK DARUL RIDUAN.
1981 - 1983
MAKTAB PERGURUAN SERI KOTA, KUALA LUMPUR.
2005
INSTITUT AMINUDDIN BAKI, GENTING HIGHLANDS
2006-2008 UNIVERSITI PENDIDIKAN SULTAN IDRIS
TANJONG MALIM, PERAK.

PENGALAMAN BERTUGAS


02.01.84 – 31.12.1985
SRK Batu Arang
Selangor

02.01.86 – 30.11.1995
SK (LKTP) Lepar Hilir 2
26300 Gambang, Pahang

02.12.95 – 29.05.1996
SK(LKTP) Lepar Utara 01
BP Jengka, Pahang

01.06.96 – 31.12.1997
SK(LKTP) Panching Timur,
26140 Kuantan.

02.01.98 – 15.06. 2003
SK Wira, Kuantan

16.06.03 – 30.11.2003 (GPK Hem)
SK Runchang
26700 Muadzam Shah

01.12.2003 – 01.12.2006 (GPK Petang)
SK Beserah 26100 Kuantan

23.01.2006 – 30. 06.2006 9 (Sandaran NPQH Kohort 9)
SK Pengkalan Tentera, Kuantan.

01.12.2006 - 16.07.2008 (GPK Ko)
SK Sungai Isap Kuantan

17.08.2008 - sekarang (GPK Ko)
SK Wira Jalan Panching Kuantan